This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sléndro asli budaya sendiri

Sléndro atau kadangkala dieja sebagai saléndro adalah satu di antara dua skala dari gamelan musik. Skala ini lebih mudah untuk mengerti daripada pelog ataupun skala yang lain, karena adalah secara mendasar hanya lima nada dekat yang berjarak hampir sama dalam satu oktaf.
Oleh karena itu skala musik ini mempunyai interval sempurna keempat yang lebih sempit, sekitar 480 sen, berbeda dengan interval pelog yang lebih lebar.
Tangga nada slendro biasa disebut dengan































Asal mula skala slendro tidak jelas. Akan tetapi istilah slendro berasal dari nama Sailendra, wangsa penguasa Kerajaan Medang dan Sriwijaya. Skala Slendro diduga dibawa ke Sriwijaya oleh pendeta Buddha Mahayana dari Gandhara di India, melalui Nalanda dan Sriwijaya, dari sana berkembang ke Jawa dan Bali.[1]

wayang khas jawa timur

Wayang Thengul

Wayang Thengul adalah kesenian wayang khas ponorogo yang populer juga di bojonegoro. dalam bentuk 3 dimensi dengan diiringi gamelan pelog/slendro seperti halnya reog ponorogo.
Walaupun wayang thengul ini jarang dipertunjukkan lagi, tetapi keberadaannya tetap dilestarikan di Kabupaten Bojonegoro, khususnya di Kecamatan Kanor yang berasalkan dari kata KANORAGAN karena pada saat itu warok ponorogo menunjukan kekuatan kanoragaanya di sela- sela pentas reog ponorogo dan wayang thengul, daerah ini yang berjarak ± 40 Km dari Kota Bojonegoro. Sedangkan jalan cerita dari wayang thengul ini lebih banyak mengambil warok suromenggolo dan sekitarnya.
sebagai penerus bangsa  seharusnya kita lestarikan bukan malah
dilupakan...